Kemenkumham Berita Lapas Narkotika Karang Intan

Kakanwil Ditjenpas Kalsel Pimpin Pemusnahan 70 HP Ilegal: Langkah Nyata Wujudkan Pemasyarakatan Bersih

Gambar Artikel

Karang Intan, INFO_PAS – Sebagai bentuk aksi konkret memberantas praktik penyimpangan di lingkungan pemasyarakatan, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Selatan, Mulyadi, memimpin pemusnahan 70 unit handphone ilegal hasil razia gabungan, Rabu (4 Juni 2025). Kegiatan simbolis yang digelar di Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan ini menjadi bagian dari Apel Deklarasi Komitmen Bersama untuk memperkuat integritas institusi.

Operasi Razia Gabungan: Bukti Ketegasan Tanpa Kompromi

Barang bukti yang dimusnahkan merupakan hasil penggeledahan di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Kalimantan Selatan sejak Januari 2025. Langkah ini bukan hanya penegakan aturan, tetapi juga sinyal kuat bahwa tidak ada ruang toleransi bagi pelanggaran, khususnya penyelundupan alat komunikasi ilegal yang kerap menjadi pintu masuk praktik kriminal lainnya.

Pemusnahan disaksikan langsung oleh jajaran UPT, pejabat struktural Kanwil, serta perwakilan instansi penegak hukum, menegaskan komitmen kolaboratif antarlembaga dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan pemasyarakatan.

“Ini Aksi Nyata, Bukan Sekadar Seremonial”

Dalam sambutannya, Mulyadi menegaskan bahwa pemusnahan ini adalah refleksi keseriusan institusi. “Kami tidak main-main. Setiap pelanggaran, baik terkait HP ilegal maupun narkoba, akan ditindak tegas. Tidak ada ruang bagi oknum nakal, baik petugas maupun warga binaan,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan internal yang konsisten dan sinergi dengan aparat hukum untuk memastikan upaya pencegahan berjalan berkelanjutan.

Lapas Narkotika Karang Intan: Garda Terdepan Pengawasan

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Edi Mulyono, menyatakan bahwa pemusnahan ini hanya salah satu langkah dari rangkaian strategi pengawasan. “Razia tidak berhenti di sini. Kami akan terus memperketat kontrol dan membangun sistem deteksi dini berbasis teknologi untuk meminimalisir peluang penyelundupan,” ujarnya.

Edi juga menggarisbawahi pentingnya pembinaan mental petugas dan warga binaan sebagai fondasi terciptanya lingkungan pemasyarakatan yang humanis, profesional, dan berintegritas. (sbl)

Kembali ke Berita