Barbershop Laskarin: Langkah Nyata Rehabilitasi Produktif di Lapas Narkotika Karang Intan
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan kembali menorehkan inovasi dalam program pembinaan warga binaan dengan meresmikan Barbershop Laskarin pada Selasa (4/6). Dibuka langsung oleh Kepala Lapas (Kalapas) Edi Mulyono, layanan cukur rambut ini tidak hanya menjadi sarana pelatihan vokasional, tetapi juga simbol komitmen lembaga dalam menyiapkan masa depan mandiri bagi warga binaan.
Keterampilan Barber: Investasi Masa Depan
Dalam sambutannya, Edi Mulyono menegaskan bahwa keterampilan barbering dipilih karena potensi ekonominya yang menjanjikan. “Pelatihan ini dirancang untuk memberikan bekal konkret. Profesi barber sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dapat menjadi sumber penghidupan setelah mereka kembali ke lingkungan,” ujarnya. Program ini sejalan dengan visi Kementerian Hukum dan HAM dalam meningkatkan rehabilitasi berbasis kemandirian ekonomi.
Operasional Terstruktur, Dampak Luas
Barbershop Laskarin akan melayani baik warga binaan maupun petugas dengan sistem terjadwal, memastikan proses belajar berjalan tertib. Para peserta telah menjalani pelatihan intensif selama beberapa bulan, mencakup teknik mencukur modern, manajemen layanan, hingga etika profesional. Tak sekadar teori, mereka langsung mempraktikkan ilmu di bawah bimbingan ahli, memastikan kompetensi siap pakai.
Dari Lapas ke Masyarakat: Membangun Kepercayaan Diri
Kehadiran Barbershop Laskarin memperkuat upaya transformasi sistem pemasyarakatan yang berfokus pada pemulihan sosial. “Kami tidak hanya memenuhi kewajiban hukum, tetapi membentuk karakter dan kemampuan yang membanggakan. Harapannya, mereka pulang dengan kepercayaan diri dan modal usaha,” tambah Edi Mulyono. Inisiatif ini juga menjadi contoh kolaborasi positif antara petugas dan warga binaan dalam menciptakan ekosistem saling mendukung.
Komitmen Berkelanjutan untuk Rehabilitasi Berkualitas
Dengan diresmikannya Barbershop Laskarin, Lapas Narkotika Karang Intan semakin mempertegas perannya sebagai pionir pelatihan vokasional berbasis pasar. Kedepan, lembaga ini berencana memperluas jaringan kerja sama dengan dunia usaha untuk menyerap lulusan program. Langkah ini diharapkan menjadi inspirasi bagi lapas lainnya dalam menyusun strategi pembinaan yang berkelanjutan dan berdampak sosial nyata. (sbl)